Synbiotik

Synbiotik merupakan serat pangan yang telah teruji dapat meningkatkan pertumbuhan probiotik. Kelompok mikroorganisme probiotik harus mampu bertahan hidup pada kondisi saluran pencernaan seperti keasaman, enzim, garam empedu atau bakteri patogen. Oleh karena itu probiotik harus mampu menempel pada sel epitel usus dan menghasilkan bakteriosin untuk melawan bakteri patogen.

Probiotik sebenarnya telah banyak diaplikasikan dalam produk berbasis susu. Nilai fungsional yoghurt, kefir dan dadih akan menjadi lebih berkualitas jika menggunakan isolat yang teruji probiotik. Isolat probiotik belum banyak dieksplorasi sehingga masih menggunakan isolat yang sama.

Strain dari Lactobacillus, Streptococcus dan Bifidobacterium telah teruji sebagai probiotik. Pemeliharaan dan penyimpanan stok isolat berpotensi yang manhun dengan beberapa kali subkultur menyebabkan mutasi atau perubahan karakter dan potensi isolat. Oleh karena itu diperlukan metode preservasi isolat yang tepat dan berkelanjutan.

Eksplorasi sumber probiotik telah lama dilakukan selain untuk menghemat biaya impor isolat juga untuk memajukan isolat lokal. Eksplorasi dimulai dari strain probiotik yang telah dikenal atau mengisolasi dari suatu sumber probiotik. Seleksi ini memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit.

Prebiotik merupakan serat pangan yang saat ini mulai populer terutama karena manfaatnya sebagai serat pangan. Prebiotik bahkan diklaim dapat membantu meningkatkan imunitas balita karena membantu pertumbuhan probiotik dalam saluran pencernaan.

Sumber prebiotik baik inulin, FOS maupun GOS sebenarnya berasal dari makanan konsumsi sehari-hari. Ketiga serat diatas telah teruji mampu mendukung pertumbuhan probiotik walaupun eksplorasi dan pengujian sumber prebiotik baru masih dilakukan. Pisang, kedelai atau tempe dan jagung menjadi salah satu sumber prebiotik paling dikenal. Makanan atau minuman saat ini banyak yang telah menambahkan prebiotik atau probiotik sebagai nilai fungsional.

Aplikasi prebiotik saat ini tidak hanya sebagai serat pangan tetapi sekaligus sebagai pemanis selain gula. Pengembangan pemanfaatan prebiotik untuk fungsi lain berkaitan dengan pola hidup sehat yang memperbanyak serat dan mengurang asupan gula. Produk minuman fermentasi non-dairy dari buah-buahan seperti pisang dan jambu merah menjadi kandidat baru minuman prebiotik. Kandidat produk ini mulai disukai terutama bagi penderita intoleransi laktosa dan mereka yang alergi atau tidak menyukai susu.

Produk minuman buah probiotik menjadi inovasi antisipatif pada konsumen. Konsumsi minuman ini adalah langkah preventif yang dapat membantu proses pencernaan dan memperbaiki ketahanan tubuh terhadap patogen.

Penulis dalam buku ini akan jauh mengupas mengenai prebiotik, probiotik, nilai fungsional synbiotik dan prospeknya di masa depan.

Food for The Future